Kedua, Indonesia mengharapkan agar ratifikasi Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IE CEPA dari pihak Swiss dapat segera direalisasikan. Ketiga, Indonesia meminta negosiasi perjanjian investasi bilateral dapat diselesaikan paling lambat awal 2021.
“Keempat, Indonesia mengusulkan kiranya kerja sama pendidikan vokasi dan revitalisasi BLK (balai latihan kerja) dapat menjadi salah satu bagian implementasi dari MOU on Labour and Employment,” ucapnya.
Kemudian terakhir, Indonesia mengharapkan ratifikasi Perjanjian Mutual Legal Assistance (MLA) dapat segera diselesaikan oleh Swiss. “Bagi pengusaha Swiss, Indonesia tetap merupakan negara yang atraktif dan menjadi tujuan bisnis mereka di Asia,” ucap Retno.
Dalam lawatannya, Retno dan Erick bertemu dengan Wakil Presiden Swiss dan petinggi bisnis di negara tersebut. Retno dan Erick juga mengadakan pertemuan dengan Dirjen WHO dan CEO Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) dan perwakilan Unicef. Dalam pertemuan bilateral, hadir pula beberapa perwakilan sektor swasta, seperti Stadler Rail, Roche, dan Merck Sharp & Dohme.
Baca: Di Depan Bos IMF, Sri Mulyani Sebut Omnibus Law Bisa Gairahkan Iklim Investasi