Di samping itu, total penumpang di kuartal III masih jauh dengan kondisi kuartal I. Meski demikian, tren jumlah penumpang diprediksi menigkat lebih baik di kuartal IV dengan total pergerakan 12,1 juta. Dengan demikian, pada 2020, jumlah pernumpang di seluruh bandara di Indonesia diproyeksikan sebesar 40 juta.
Di tengah masa-masa berat selama pandemi, Bayu menuturkan maskpai dihadapkan oleh banyak tantangan keuangan. Dalam kondisi pergerakan penumpang yang amblas, perusahaan masih harus mengelola pengeluaran tetap seperti biaya perawatan pesawat.
Tak dimungkiri, selama pandemi, banyak maskapai beroperasi dengan status rugi. Ia pun mencontohkan beberapa maskapai di Australia yang memilih tutup sementara untuk mencegah kebangkrutan.
Begitu juga yang dilakukan oleh Singapore Airlines. Bayu mengatakan perusahaan penerbangan asal Singapura itu memangkas jumlah frekuensinya menjadi hanya sekitar tiga pesawat per hari.
Baca juga: Inaca: Pertumbuhan Ekonomi Turun Dikontribusi Anjloknya Sektor Penerbangan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA