TEMPO.CO, Jakarta – Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association atau INACA Bayu Sutanto memperkirakan bisnis maskapai penerbangan baru akan pulih pada 2024-2025 pasca-pandemi Covid-19. Lamanya proses pemulihan terjadi karena wabah corona kadung mengubah tren mobilisasi masyarakat.
“Jumlah penumpang akan balik lagi ke 2019 itu butuh waktu empat hingga lima tahun, paling tidak 2025, karena masalah belum selesai setelah ada vaksin, apakah orang langsung mau bepergian,” ujarnya saat mengisi webinar, Jumat, 8 Oktober 2020.
Bayu meminta pemerintah segera memberikan relaksasi jangka panjang untuk aturan-aturan yang membebani bisnis penerbangan. Setidaknya, kata Bayu, keringanan diberlakukan sampai industri benar-benar pulih. Relaksasi yang ia maksud menyangkut biaya perpajakan, beban leasing pesawat, hingga biaya kebandar-udaraan.
Berdasarkan catatan INACA, jumlah penumpang pesawat pada kuartal II hingga III 2020 menurun tajam ketimbang kuartal I. Pada kuartal I, jumlah penumpang di seluruh bandara di Indonesia masih tercatat sebanyak 25,2 juta orang.
Sedangkan pada kuartal II, yakni saat kasus virus corona mulai masuk ke Indonesia, jumlah penumpang terjun bebas menjadi hanya 1,8 juta.