Dalam sebulan kapal Pelni bisa melayani 70-80 pelayaran (voyage) barang ke wilayah yang masuk dalam penugasan. Menurut dia, realisasi kargo perintis dari Januari hingga Agustus lalu sudah sebesar 28 ribu ton per meter kubik. “Dan jika termasuk September 2020 sudah menembus 31 ribu ton per meter, cukup besar,” ujarnya tanpa membeberkan realisasi di tahun sebelumnya.
Untuk misi pemulihan ekonomi nasional dan wilayah, Kementerian Perhubungan menaikkan alokasi angkutan keperintisan dari yang hanya sekitar Rp 2,78 triliun untuk tahun ini, menjadi Rp 3,25 triliun untuk 2021. Luasnya jaringan dan armada yang dikerahkan membuat sektor perintis laut mendapat alokasi tebesar, hingga Rp 1,78 triliun, sementara di moda lainnya hanya berkisar Rp 100-600 miliar.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, mengatakan entitasnya memegang kontrak subsidi perintis senilai Rp 377 miliar pada tahun ini. Perseroan ditargetkan melayani 187 lintasan perintis dengan 73 unit kapal.
“Bertambah 25 lintasan dibandingkan 2019 sebanyak 162 lintasan. Jumlah trip juga naik sampai 30 persen,” ucapnya melalui keterangan tertulis.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Perum Damri, Sandry Pasambuna, mengatakan jalur perintis darat bisa saja dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat di lokasi operasinya. Demari mengelola 435 bus perintis, baik armada medium berkapasitas 24 penumpang, maupun mikrobus dengan 12 seat.