Pada kuartal kedua 2020, sektor pertanian tumbuh positif 16,24 persen. "Pertumbuhan positif di sektor pertanian ini perlu kita jaga momentumnya sehingga memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani dan nelayan," ungkap dia.
Presiden pun mendorong petani dan nelayan untuk bekerja dalam kelompok berjumlah besar dalam sebuah korporasi sehingga memiliki "economic scale".
"Jadi diperoleh skala ekonomi yang efisien yang bisa mempermudah petani dan nelayan dalam mengakses pembiayaan, mengakses informasi, mengakses teknologi dan meningkatkan efisiensi dan bisa memperkuat pemasarannya," ujar dia.
Selain itu, pola pikir petani dan nelayan juga perlu berubah tidak semata-mata fokus kepada "on farm" tapi bergerak ke "off farm" atau sisi pascapanen.
"Sisi bisnisnya yaitu dengan membangun proses bisnis dari produksi sampai ke pascapanen," ungkap dia.
Presiden meminta menteri-menterinya fokus membangun 1-2 model bisnis korporasi petani dan nelayan di satu provinsi untuk selanjutnya dicontoh di provinsi lain serta menggandeng BUMN/BUMD serta swasta dalam pendampingan korporasi petani dan nelayan serta tak kalah penting membangun regulasi yang mendukung hal tersebut.
ANTARA
Baca juga: Jokowi: 738 Ribu Ton Garam Rakyat Tidak Terserap Industri