Dengan demikian, sekuritas mempertahankan rekomendasi trading buy saham KLBF dengan target harga Rp 1.760.
Sebelumnya Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno mengatakan perseroan bekerja sama dengan Mylan Laboratories Limited di Bangalore, India terkait dengan pengadaan obat antivirus tersebut. “Obat branded berkualitas dari mitra kita Mylan dengan harga lebih terjangkau daripada yang ada di pasaran, di bawah Rp 2 juta per vial,” ungkap Herry kepada Bisnis, Sabtu.
Obat antivirus dengan merek dagang Desrem tersebut, lanjutnya, kemudian akan didistribusikan oleh PT Indofarma Global Medika, entitas anak perseroan pada pekan depan.
Menurutnya, modal kerja yang dikeluarkan perseroan untuk pengadaan Desrem akan sesuai dengan permintaan yang dibutuhkan.
“Untuk tahap awal tersedia 20.000 vial dan masih dapat memenuhi demand jika diperlukan,” ungkapnya.
Di sisi lain, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) bersama dengan PT Amarox Pharma Global (Amarox) juga mengumumkan penyesuaian harga produk Covifor merek dagang Remdesivir oleh Hetero Healthcare pada akhir pekan lalu.
Harga produk Covifor yang diproduksi oleh Hetero India, diimpor oleh Amarox dan dipasarkan serta didistribusikan oleh Kalbe ini sebelumnya diumumkan Rp 3 juta per vial disesuaikan menjadi Rp 1,5 juta per vial.
BISNIS
Baca juga: Alasan Kalbe Farma dan Amarox Turunkan Harga Obat Covid-19 jadi Rp1,5 Juta