TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemain pasar modal yang masih cukup dana dan visi jangka panjang, memanfaatkan penghentian perdagangan untuk menyeleksi saham yang fundamental dan finansialnya kuat, seorang analis menyatakan.
Analis pasar modal PT BNI Securities, Muhammad Alfatih, pada Kamis (9/10), mengatakan saat pasar kembali dibuka--kemungkinan besok, Jumat (10/10)--merekomendasi saham dengan beberapa kriteria.
Saham itu, katanya, mestilah saham yang terus meningkat, tidak terpengaruh dengan situasi di Amerika, dan pergerakan sahamnya tidak terpengaruh oleh inflasi.
Dalam perdagangan Rabu (7/10) sebelum ditutup, memang ada sejumlah saham yang terus naik nilainya meski indeks terjun bebas.
Sedang untuk pasar uang, analis dari PT Bank Permata, Suryanto Chang, mengatakan rupiah akan terus melemah. "Tapi tidak akan menyentuh angka Rp 10 ribu," kata dia.
Hal ini dikarenakan, dalam waktu dua-tiga hari ke depan, seluruh bank sentral di dunia akan berusaha menjaga nilai mata uang. "Selama perbankan sehat, pelaku pasar tidak akan khawatir terhadap likuiditas sehingga rupiah akan tetap kuat," ujarnya.
Cornila Desyana