“Selama semester I ini, kami berhasil mencatat 11,9 juta ton untuk produksi batubara. Itu sudah 93 persen dari pencapaian Juni 2019,” tuturnya.
Di sisi lain, Arviyan menjamin tekanan keuangan akibat pandemi yang dialami perusahaan tidak membuat manajemen memangkas sumber daya manusia atau mengurangi fasilitas-fasilitas pegawai. Perusahaan, kata dia, melakukan mitigasi dengan mengefisienkan biaya-biaya operasional.
Sejauh ini, PTBA menurunkan biaya operasional beban pokok penjualan dari Rp 6,8 triliun menjadi Rp 6,4 triliun. Perusahaan juga menjaga proyek-proyek pengembangan yang tengah dijalankan agar pengoperasiannya sesuai dengan target.
Baca juga: Permintaan dan Harga Batu Bara Anjlok, Ini 6 Strategi Bukit Asam
FRANCISCA CHRISTY ROSANA