Selanjutnya industri kimia dan farmasi senilai US$ 749,6 juta; industri barang kulit dan alas kaki sebesar US$ 552,0 juta; dan industri lainnya senilai US$ 528,7 juta. Berdasarkan lokasinya, investasi Korea Selatan mayoritas berada di Jawa dengan total US$ 4,5 miliar, Kalimantan sebesar US$ 1,0 miliar, Sumatera sebesar US$ 372,4 juta, Papua sebesar US$ 246,8 juta, dan Maluku sebesarUS$ 226,3 juta.
Sementara itu, pada 2020, realisasi investasi asal Negeri Ginseng di Indonesia sepanjang triwulan II tercatat mencapai US$ 552,6 juta atau melonjak sebesar 340 persen dibandingkan dengan triwulan I. Pada triwulan I, investasi Korea Selatan ke Indonesia ialah US$ 130,4 juta.
Sedangkan pada periode semester I 2020, realisasi investasi dari Korea Selatan mengalami peningkatan sebesar 25 persen menjadi US$ 683,0 juta dari periode yang sama tahun lalu. Bahlil menjelaskan, dengan data yang ada saat ini, Pemerintah Indonesia perlu menunjukkan keseriusan dalam menjemput investor dari Korea Selatan.
“Sesuai arahan Presiden, investasi yang kita dorong adalah yang mendukung transformasi ekonomi, ada nilai tambah, dan tentu juga investasi padat karya. Indonesia butuh lapangan kerja dan investasi solusinya,” ucap Bahlil.
Baca juga: Erick Thohir: Kalau Masalah Kesehatan Tidak Selesai, Lupakan Ekonomi
FRANCISCA CHRISTY ROSANA