TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan dunia usaha kini lebih mengkhawatirkan pandemi yang berkepanjangan ketimbang resesi.
"Bagi kami pengusaha tidak khawatir dengan resesi, yang kami khawatirkan jika pandemi ini berkepanjangan. Kita menyadari bahwa fundamental ekonomi kita masih kuat, jika pandemi ini segera kita akhiri maka dengan normalnya kembali berbagai aktivitas ekonomi dan bisnis maka kita akan cepat keluar dari resesi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 26 September 2020.
Dengan demikian, kunci utama masalah ekonomi di tengah pandemi yakni bagaimana semua pihak berperan serta mematikan penyebaran Covid-19 dengan konsisten melaksanakan protokol kesehatan.
Dia mengatakan pengusaha pasrah dan akan tetap mendukung pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta yang diperpanjang hingga 11 Oktober 2020.
"Bagi dunia usaha tidak ada pilihan juga bahwa kami harus menerima dan melaksanakan aturan main PSBB sekalipun membatasi ruang gerak operasional usaha kami," katanya.
Sarman menuturkan perpanjangan PSBB sudah pasti semakin memberatkan pengusaha mulai transaksi yang minim, omzet yang turun hingga 80 persen, arus kas (cashflow) semakin tertekan serta biaya operasional yang akan semakin membebani pengusaha.
Namun, risiko-risiko tersebut harus dihadapi dan ditanggung bersama. Ia berharap penerapan PSBB kali ini jadi pembatasan terakhir agar ada kepastian bagi dunia usaha. Ia berharap, semakin cepat mengendalikan dan menekan penularan Covid-19, akan semakin cepat pula upaya pemulihan ekonomi.