6. Toyota Berharap Keringanan Pajak
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan industri otomotif saat ini butuh stimulus dari pemerintah agar terjadi peningkatan daya beli.
“Kami harapkan ada tax deduction untuk menstimulus daya beli, tapi tax deduction ini yang tidak mengurangi pendapatan pemerintah. Harapan kita ada di pajak daerah, kalau pajak bisa diturunkan, jumlah yang dijual bisa naik,” ujarnya.
7. Dinilai Tidak Efektif
Sementara itu, Research Manager Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menilai usulan ini tidak efektif mendongkrak penjualan. Sebab, masalah utama dari turunnya penjualan saat ini ada di faktor permintaan.
"Dalam kondisi seperti ini, orang kan tidak akan spending untuk kebutuhan tersier," kata Fajry saat dihubungi.
Menurut dia, masyarakat akan memilih untuk menggunakan dana yang ada untuk kebutuhan berjaga-jaga. Sehingga, kalaupun harga turun sekian persen akibat relaksasi pajak ini, belum tentu konsumen akan mau membeli kendaraan.
Fajry juga mengatakan segmen penjualan yang terdampak saat ini adalah mobil kelas LCGC dan Small MPV. "Ini pasar kelas menangah yang kita ketahui, dalam kesulitan cash flow. Jadi harga diturunkan sekian pun mereka gak beli," kata dia.