Dwi memproyeksi realisasi penjualan akan terus menanjak jelang akhir masa penawaran yang jatuh pada 23 September 2020 pukul 10.00 WIB dan dapat kembali melewati kuota pemesanan baru yakni Rp15 triliun. “Prediksi saya begitu, tapi nggak ada yang bisa meramal,” kata Dwi.
Kendati demikian, prediksi Dwi cukup beralasan. Pasalnya dia menyebut secara historis penjualan di hari-hari terakhir masa penawaran selalu menjadi yang tertinggi.
“Kalau pengalaman hari-hari terakhir pemesanan akan melonjak. Kalau kita lihat tren SR012 dan ORI018 puncaknya di hari Senin dan Selasa atau 2 dan 1 hari sebelum penutupan,” paparnya.
Selain memang banyak investor yang membeli di akhir masa penawaran, Dwi mengatakan hal itu juga disebabkan oleh penjualan yang menggunakan sistem daring sehingga pembayaran yang masuk membludak di akhir.
Sementara itu, Dwi menyebut pada prinsipnya pemerintah akan menyerap berapapun penawaran yang masuk. Menurutnya hal ini untuk mendukung pendalaman pasar di Indonesia.
“Insya allah [akan diserap] sepanjang nggak ada yang melewati batas Rp3 miliar atau bukan WNI karena untuk mendukung market deepening,” tutup dia.
Baca juga: Sukuk Ritel Seri SR013 Diprediksi Laris Meski Dibayangi Sentimen PSBB