Adapun, laba periode berjalan yang berhasil dicetak perseroan pada periode enam bulan pertama tahun ini hanya berkisar Rp 10,47 miliar, terjun 89,49 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan segmen geografisnya, kendati diberlakukan PSBB pertama pada periode kuartal kedua tahun ini, penjualan wilayah Jakarta masih menjadi penopang bisnis perseroan yakni sebesar 40,24 persen dari total omzet.
Emiten restoran yang menyajikan makanan cepat saji PT Fast Food Indonesia Tbk. juga mengonfirmasi masih akan melanjutkan ekspansi di tengah pemberlakuan PSBB Jakarta.
Emiten yang mengoperasikan outlet KFC Indonesia tersebut menyatakan masih akan menjalankan rencana untuk membuka outlet di seluruh Indonesia hingga akhir tahun ini.
“Rencana pembukaan store KFC masih dilanjutkan. 10 store (akan dibuka hingga akhir tahun) tersebar di seluruh Indonesia,” ungkap Public Relations KFC Indonesia Ika Diah Rhanny kepada Bisnis, Kamis (10/9/2020).
Ika sendiri mengakui bahwa dengan pemberlakuan kembali PSBB pada pekan depan, bisnis KFC Indonesia kemungkinan besar akan berpengaruh.
“Sektor bisnis akan berpengaruh. Kami pun akan mengantisipasi hal ini dengan melakukan promo-promo yang menarik agar pelanggan tetap dapat menikmati KFC dalam kondisi PSBB,” katanya.
Untuk diketahui, emiten berkode saham FAST tersebut mencatatkan penurunan pendapatan pada paruh pertama tahun 2020 sebesar 25,4 persen secara tahunan menjadi Rp2,51 triliun. Dari situ, perseroan mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp142,23 miliar.
Adapun, pendapatan dari restaurant support centre Jakarta memang telah lama menjadi tulang punggung pendapatan perseroan. Hal ini tercermin dari pendapatan sebesar Rp 913,69 miliar atau 36,33 persen dari total omzet perseroan sepanjang semester pertama tahun ini berasal dari wilayah Jakarta.
BISNIS
Baca juga: PSBB Total Jilid II, Anies Baswedan Bolehkan Ojek Online Angkut Penumpang