TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk Jeo Sasanto menerangkan bahwa perseroan lebih memfokuskan penjualan di outlet Pizza Hut di luar mall dengan kembali berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.
“Penerapan PSBB di Jakarta tentu merupakan kemunduran bagi proses recovery bisnis restoran dan ekonomi secara keseluruhan. Walaupun kita mengerti alasannya dan akan tetap mendukung keputusan pemda DKI Jakarta,” kata dia seperti dikutip Bisnis.com, Ahad, 13 September 2020.
Ahad, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan penerapan PSBB mulai Senin, 14 September 2020. Selama penerapan PSBB, mall dan pasar masih dibolehkan buka dengan jumlah kapasitas hanya 50 persen.
Jeo menjelaskan dampak penerapan PSBB terhadap penjualan perseroan pada kuartal ketiga tahun ini kemudian diharapkan tidak akan terlalu besar apabila outlet Pizza Hut di pusat perbelanjaan tetap bisa beroperasi untuk memaksimalkan penjualan take away dan delivery.
Seperti sebelumnya, Jeo melanjutkan, outlet Pizza Hut akan memaksimalkan penjualan daring melalui kerja sama dengan Grab dan Gojek disertai dengan promosi-promosi yang menarik untuk pelanggan sehingga diharapkan dampak penutupan fasilitas dine-in bisa tertutupi oleh penjualan take away dan delivery.
Sebagai gambaran, emiten berkode saham PZZA tersebut masih mampu mencetak pendapatan sebesar Rp 1,82 triliun, relatif stabil dengan penurunan hanya sebesar 6.06 persen secara year-on-year pada semester pertama tahun ini.