Di sisi lain, belanja negara didesain naik sebesar Rp 2,5 triliun pada postur yang baru. Pos belanja yang naik ada pada belenja pemerintah pusat yang meningkat Rp 3,3 triliun. Sementara anggaran transfer ke daerah dan dana desa ditetapkan turun Rp 0,8 triliun.
"Untuk postur ini maka keseimbangan primer mencapai defisit 633,1, triliun lebih tinggi dari RAPBN 2021. Dengan keseimbangan primer defisit tersebut, keseluruhan defisit anggaran APBN 2021 mencapai Rp 1.006,4 triliun, naik jadi 5,7 persen PDB," ujar Sri Mulyani.
BACA JUGA: DPR dan Sri Mulyani Sepakat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di RAPBN 2021
CAESAR AKBAR