Bayu mengatakan asosiasinya belum memperoleh laporan terkini terkait ada atau tidaknya maskapai yang telah mengurangi atau menyetop sementara rutenya ke 59 negara. Namun, ia meyakini kebijakan beberapa negara itu berefek bagi industri.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia(Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menjelaskan maskapainya saat ini masih menyediakan penerbangan internasional ke beberapa negara minimal sepakan sekali. Penerbangan ini khususnya untuk melayani kepentingan warga negara yang ingin pulang atau memiliki kepentingan mendesak.
“Kami pastikan tetap terbang karena banyak WNI di negara yang bersangkutan dan mereka ingin pulang,” tutur Irfan.
- Kemampuan Indonesia atasi wabah diragukan
Dua pejabat pemerintah menuturkan bahwa sejak ada larangan masuk dari 59 negara, pemerintah Indonesia mencoba melobi negara lain agar melonggarkan aturannya. Sehingga, warga Indonesia bisa masuk kembali. Namun, kata dua pejabat tersebut, banyak negara tetap menolak atau tak memberikan kepastian.
Bukan hanya karena tingginya jumlah kasus Corona di Tanah Air, sebagian negara juga mempertimbangkan kemampuan pemerintah Indonesia mengatasi wabah.
Retno mengatakan pemerintah juga menerapkan kebijakan serupa, yaitu membatasi akses masuk secara umum bagi warga negara asing demi mencegah penularan Covid-19.
"Kami juga mengimbau warga negara Indonesia tidak melakukan perjalanan ke luar negeri kecuali kebutuhan mendesak," kata dia dalam wawancara khusus dengan Tempo, Jumat, 4 September 2020.
Baca juga: 9 Negara Larang Kunjungan WNI, Ini Respons INACA dan Bos Garuda Indonesia
IMAM HAMDI | CAESAR AKBAR