Penundaan pemindahan ibu kota negara dipastikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa. Dia menyatakan pandemi mengubah kondisi perekonomian Indonesia sehingga proyek harus ditunda. Untuk sementara pemerintah memfokuskan diri pada penanganan Covid-19.
"Namun pekerjaan essentials seperti master plan, detail plan, dan pekerjaan infrastruktur dasar yang bakal menopang ibu kota negara tetap dilanjutkan," katanya.
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida, juga menyatakan dukungannya terhadap penundaan pemindahan ibu kota negara. "Sebelum Covid-19 sebenarnya kami sudah minta ditunda karena waktu itu properti cenderung sepi," ujarnya. Setelah ada Covid-19, pengusaha masih fokus bertahan dari pandemi.
Anggota REI sebelumnya berencana menanamkan investasi di ibu kota baru. Tak tanggung, dana sekitar Rp 1.000 triliun siap digelontorkan untuk menggarap sektor properti di lokasi ibu kota baru. Mereka menilai proyek ini menjanjikan lantaran tanah telah disiapkan pemerintah sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk membangun prasarana seperti kawasan hunian dan rumah sakit.
Totok menyatakan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sempat bertemu dengan anggota REI untuk membahas kerja sama pembangunan di ibu kota baru. Komunikasi kembali terjadi sekitar Mei 2020 namun kemudian belum ada kepastian lagi. "Kita pikirkan survive dulu," katanya.