TEMPO.CO, Jakarta -Royke Tumilaar, yang didapuk menjadi Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, memastikan akan membuat bank pelat merah tersebut mampu bertahan di tengah pandemi.
"Sampai nanti, BNI masih bisa survive. Itu yang paling penting, kami juga akan bahu membahu dengan tim BNI yang ada bagaimana protokol di masa Covid-19 ini supaya BNI bisa survive," katanya, Rabu, 2 September 2020.
Hari ini PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan susunan pengurus perseroan. Dalam RUPSLB tersebut, Royke, eks Direktur Utama Bank Mandiri, ditunjuk menggantikan Herry Sidharta sebagai Direktur Utama BNI.
Menurut Royke, hampir semua bank mengalami penurunan laba di tengah pandemi. Rata-rata penurunan laba tersebut adalah sebesar 30 persen hingga 60 persen secara tahunan.
Adapun Bank BNI membukukan laba bersih senilai Rp 4,46 triliun pada paruh pertama 2020 atau turun 42,23 persen YoY. Adanya restrukturisasi kredit menyebabkan pendapatan bunga BNI turun.
Sebagian debitur yang terdampak Covid-19 meminta penundaan pembayaran pokok maupun bunga, sehingga mengurangi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan bunga.
Penurunan pendapatan bunga berdampak pada margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang turun 40 basis poin pada semester I 2020, dari 4,9 persen menjadi 4,5 persen.
Begitu juga restrukturisasi maupun pemburukan dari kualitas aset karena dipercepat oleh Covid-19, membuat BNI harus membentuk tambahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang cukup besar. Coverage ratio telah mencapai 214,1 persen pada semester I 2020, jauh lebih besar dibandingkan coverage ratio pada posisi semester I 2019 yang sebesar 156,5 persen.
Peningkatan pencadangan kerugian ini merupakan bentuk antisipasi risiko penurunan kualitas aset di masa depan.
Penurunan laba, kata Royke, berkaitan dengan pertumbuhan kredit yang melambat. Aktivitas ekonomi yang menurun sudah pasti akan mempengaruhi kinerja perbankan secara umum.
"Bukan hanya BNI turun semua bank juga turun yang punya kredit karena kondisi ekonomi sangat berbeda tahun lalu dengan sekarang," katanya.
BISNIS
Baca juga: Profil Royke Tumilaar yang Ditunjuk jadi Direktur Utama BNI