Jika biasanya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di hari libur tersebut, Garuda harus menambah armada penerbangan, kali ini berbeda. Akibat pandemi, Garuda terseok-seok karena tak bisa terus-terusan menerbangkan pesawat-pesawatnya untuk mencegah penyebaran virus tersebut di Tanah Air.
Namun begitu, pria yang memimpin maskapai pelat merah sejak 22 Januari lalu itu mengklaim keterpurukan armada penerbangannya pada Mei itu terbilang lambat. Sebab, Garuda punya pasar domestik yang sangat kuat.
Jadi, ketika pagebluk menyerang banyak negara, masih ada masyarakat yang berlibur menggunakan armada penerbangan itu. "Jadi terpuruknya agak lambat," ucap Irfan.
Namun di saat kunjungan umrah tidak dibolehkan dan diumumkan warga Indonesia terinfeksi virus mematikan, serta kebijakan pemerintah terkait larangan mudik, bagi Irfan, itulah waktu di mana keterpurukan mulai merambah perusahaan armada pelat merah itu. "Ya langsung bablas," kata dia.
IHSAN RELIUBUN | RR ARIYANI
Baca juga: Bantuan Modal untuk Garuda cs Ditargetkan Turun September