TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra ingat betul bagaimana jumlah penumpang turun drastis pada awal pandemi medio Mei 2020 lalu. Saat itu virus Corona mulai menyasar banyak negara dan ditemukan pasien positif di Indonesia.
Angka penumpang jeblok paling drastis pada saat itu karena seharusnya pada periode itu pula Garuda Indonesia biasanya mengangkut banyak penumpang. "Yaitu bulan Mei," kata Irfan, dalam diskusi virtual, Selasa, 1 September 2020.
Musim puncak berpergian yang biasanya jadi waktu panen penumpang oleh maskapai penerbangan yang biasanya bertepatan di awal mudik Lebaran tak terjadi tahun ini. Normalnya, peak season juga terjadi minimal satu minggu hingga sepuluh hari para pemudik kembali dari daerahnya.
Saat itu pula yang biasanya jadi waktu tersibuk bagi karyawan Garuda. "Sehingga banyak teman-teman di Garuda tidak bisa menikmati Lebaran dan mudik," tutur Irfan. Selain itu, pemerintah kerap meminta peningkatan servis dalam melayani para penumpang di waktu pergi-pulang mudik.