TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengaku mendapat banyak masukan dari Bank Dunia kemarin. Dalam pembicaraan dengan perwakilan lembaga tersebut, perekonomian Indonesia disebut jauh lebih mudah pulih akibat pandemi Covid-19.
Pasalnya, selama ini Indonesia sangat bergantung pada konsumsi, ditunjukkan kontribusi konsumsi yang mencapai 58 persen dari total PDB. Hal tersebut yang membuat Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan negara-negara berteknologi tinggi dalam pemulihan ekonomi.
“Tadi malam saya bicara dengan Bank Dunia. Mereka sebut Indonesia lebih mudah recovery karena memiliki komposisi pertumbuhan ekonomi didominasi oleh konsumsi, dibandingkan negara-negara lain yang hnaya manfaatkan tekonologi saja," ujar Luhut dalam kickoff Program Bank Indonesia dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Ahad, 30 Agustus 2020.
Oleh karena itu, Luhut sangat mengapresiasi kegiatan yang diluncurkan pada hari ini. "Makanya kita siapkan ini. Apalagi UMKM ini bisa jadi pendorong konsumsi domestik."
Luhut menjelaskan, dengan kombinasi sektor konsumsi dan teknologi yang dimiliki Indonesia, ekonomi akan bisa lebih mudah mengalami pemulihan. Saat ini lebih dari 1.000 anak muda Indonesia telah bekerja sama mengembangkan inovasi berbasis teknologi dalam mendorong UMKM maupun penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional.
"Kemarin saya video call dengan para anak muda dari semua platform itu. Mereka bertekad tidak hanya ingin ambil untung tetapi juga ingin memberikan yang terbaik untuk negeri yang mereka cintai ini," kata LUhut.
Jika Indonesia tidak melakukan transformasi ke arah digital, menurut Luhut, akan tertinggal dengan negara-negara lainnya. Pasalnya, UMKM yang berada di Taiwan, Jerman, Korea Selatan telah berinovasi ke arah teknologi.
Dengan penerapan teknologi, kredit UMKM yang masih bernilai Rp 10 miliar bisa masuk ke tatanan yang lebih besar. "UMKM jangan hanya untuk makanan untuk fesyen saja, tetapi mulai kita lakukan untuk transformasi ke high technology, UMKM adalah salah satu pilar perekonomian Indonesia," ucap Luhut.
BISNIS
Baca juga: Jika Ekonomi Tumbuh Negatif di Triwulan III, Luhut: Bukan Akhir dari Segalanya