Pemberian modal usaha dengan jasa administrasi yang sangat rendah, yaitu 3 persen per tahun ini, kata dia, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM untuk bisa berdikari dan mandiri terutama di masa pandemik seperti sekarang ini.
Agar UMKM sukses, lanjut Fajriyah, Pertamina tidak hanya akan menyalurkan pinjaman modal usaha tetapi juga melakukan pembinaan dan bimbingan usaha. Perusahaan pelat merah ini juga akan melakukan seleksi terhadap UMKM yang akan mendapat modal usaha, sehingga dananya bisa produktif dan berkelanjutan serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni UMKM bangkit, mandiri dan berdikari.
Dalam penyaluran kredit ini, Pertamina menggandeng PT Bahana Artha Ventura (BAV), anak usaha dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang merupakan salah satu BUMN holding perasuransian dan penjaminan yang dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG).
"Pertamina terbuka kerjasama dari berbagai pihak untuk mendukung pengembangan UMKM. Kami berharap kerjasama ini dapat berjalan baik dan lancar sehingga dapat berlanjut di masa mendatang," kata Fajriyah.
Program Kemitraan Pertamina telah dilaksanakan sejak tahun 1993, dan telah menyalurkan bantuan kemitraan kepada lebih dari 63 ribu mitra binaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. "Jumlah ini terus meningkat, seiring dengan upaya Pertamina mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Fajriyah.
Baca juga: Bos Pertamina: Hampir Semua Perusahaan Migas Dunia Rugi pada Semester I 2020