TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Aviliani, menduga terdapat tiga hal yang menyebabkan penyerapan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lambat.
Pertama, birokrasi yang masih belum berubah. "Karena segala sesuatu untuk pengalihan anggaran atau untuk anggaran yang baru harus ada DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran)," kata Aviliani dalam diskusi virtual Kamis, 27 Agustus 2020.
Saat ini, sebagian anggaran PEN belum ada DIPA-nya. Tanpa DIPA atau daftar isian itu, anggaran tidak bisa dilaksanakan. "Sekarang yang masuk di DIPA masih relatif rendah," ujar Aviliani.
Oleh karena itu, ia menilai harus ada mekanisme pengambilan keputusan anggaran yang diubah sesuai kebutuhan. Hal itu agar rencana anggaran yang besar, dapat terimplementasi atau bisa dilaksanakan.
Persoalan kedua, ada kemungkinan kebijakan tersebut belum dibutuhkan, sehingga akhirnya anggaran tidak terserap. Ketiga, jika pemerintah lakukan realisasi anggaran, belum tentu ada manfaatnya.
Baca Juga: