TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar perdana tahun 2021 menunggu pembahasan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Pada waktunya Menteri Keuangan akan diskusi dengan kami melihat kapasitas pasar tahun depan berapa, pembiayaan APBN dari global, dari dalam negeri berapa kapasitas pasarnya,” katanya ketika memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Rabu 19 Agustus 2020.
Bank Indonesia masih akan menjadi pembeli siaga untuk SBN yang diterbitkan pemerintah di pasar perdana melalui mekanisme pasar berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menkeu dan BI pada 16 April 2020.
Hingga 18 Agustus 2020, BI sudah menyerap Rp42,96 triliun SBN di pasar perdana sesuai mekanisme pasar untuk pendanaan APBN 2020. Jumlah itu, kata dia, hanya sebagian kecil dari total jumlah SBN yang diterbitkan pemerintah yang jumlahnya mencapai sekitar Rp1.000 triliun tahun 2020.
Artinya, lanjut dia, pasar masih memegang porsi yang besar dalam penyerapan SBN di pasar perdana. Sedangkan, pembelian SBN di pasar perdana dengan mekanisme secara langsung atau private placement sesuai dengan SKB 7 Juli 2020, hanya berlaku untuk tahun ini. Untuk pembelian SBN di pasar perdana dengan mekanisme langsung ini, BI sudah menyerap Rp82,1 triliun.