Rachmat menduga ada dua penyebab yang menjadi kendala dalam pertumbuhan transaksi e-commerce. Pertama adalah terkait inklusi keuangan. Berdasarkan data yang dihimpun Bukalapak, ia mengatakan ada 66 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang belum memiliki rekening bank.
"Sementara kalau mau transaksi e-commerce biasanya paling enggak punya e-wallet, kartu kredit, rekening bank, dan sebagainya. Ini masih banyak orang indonesia yang belum punya," ujar Rachmat.
Di sisi lain, pelaku usaha di Tanah Air, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah juga masih sedikit yang menggunakan teknologi. Data mencatat baru 16,3 persen usaha yang mengadopsi teknologi dalam proses bisnis.
"Itu lah yang menjadi penyebab negara dengan pengguna internet besar, tapi transaksi e-commerce-nya kecil. Karena beberapa kendala tadi," ujar Rachmat.
Baca juga: Bos Bukalapak Buka-bukaan Modal Awal: Tak Sampai Jutaan Rupiah