TEMPO.CO, Jakarta - CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan pertumbuhan nilai transaksi di e-commerce masih sangat sedikit, meski jumlah transaksi melonjak selama masa pandemi Covid-19.
"Jadi orang sejak Covid belanja online lebih sering, tapi yang dibeli lebih murah. Sehingga total nilai transaksi relatif flat," ujar Rachmat dalam konferensi video, Rabu, 12 Agustus 2020.
Rachmat mengatakan potensi ekonomi digital di Indonesia sejatinya sangat besar. Mengingat, pada 2019, pengguna internet di Tanah Air sudah mencapai 152 juta orang atau tumbuh 50 persen dari 2016.
"Sebanyak 60 persen orang Indo terkoneksi dengan internet. Jadi potensi ekonomi digital sangat besar," kata Rachmat. Namun demikian, nilai transaksi di platform digital relatif masih cukup kecil.
Sebelum Covid-19 melanda, tutur Rachmat, kontribusi e-commerce terhadap total transaksi retail hanya 3-5 persen. Di era pagebluk pun pertumbuhannya sangat sedikit, meski ada kenaikan jumlah transaksi.