Lebih jauh, Suahasil menyebutkan Kementerian Keuangan telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia periode April-Juni 2020 akan negatif 4,3 persen. Artinya pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah dari kuartal pertama yang meski turun namun masih tumbuh positif 2,97 persen. Sedangkan resesi merupakan label atau status jika dalam dua kuartal berturut-turut pertumbuhan perekonomian suatu negara negatif.
Pemerintah berharap kuartal III ekonomi Indonesia tidak tumbuh negatif lebih dalam dari sebelumnya, karena sedang menggenjot konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi, dan ekspor “Nah ini yang lagi kita kejar. Kami harap tidak negatif (kuartal ketiga). Tapi kalau sampai negatif, jangan khawatir dengan urusan label,” kata Suahasil.
Sebelumnya ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri menanggapi resesi ekonomi yang dihadapi Singapura. Negeri Singapura mengalami resesi teknis, dengan penurunan PDB sebesar 41,2 persen dibandingkan kuartal pertama 2020. Sedangkan secara tahunan, PDB kuartal kedua terkontraksi 12,6 persen.
Faisal Basri yakin Indonesia bisa lolos dari jurang resesi ekonomi karena peran konstruksi dalam PDB Indonesia lebih kecil daripada Singapura. "Insya Allah tidak. Peranan sektor konstruksi dalam PDB Indonesia jauh lebih kecil ketimbang Singapura, hanya 10,75 persen," ujarnya seperti dikutip dari blognya www.faisalbasri.com yang diunggah, Jumat, 17 Juli 2020.
ANTARA