Stretagi pertama yang dijalankan adalah efisiensi di setiap lini operasi perusahaan (cost efficiency program). Kedua, untuk mengantisipasi pandemi Covid-19, Bukti Asam menjalankan protokol kesehatan hingga membuat business continuity plan untuk mitigasi resiko.
Ketiga, terkait fluktuasi harga jual batu bara, Bukit Asam melakukan stress test dengan berbagai skenario pada parameter harga, volume penjualan, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Keempat, berhubungan dengan penjualan batu bara, Bukit Asam melakukan optimalisasi supply chain secara keseluruhan dan menjalankan program kerja. Perusahaan lalu melakukan negosiasi dengan buyer atau customer.
Kelima, karena sebagian besar pendapatan masih bergantung pada penjualan batu bara, maka Bukit Asam melakukan pengembangan bisnis baru. Beberapa bisnis baru itu antara lain melalui gasifikasi batu bara, pembangkit listrik dan coal to activated carbon.
Keenam, terkait sales dan marketing. Bukit Asam menjajaki pasar ekspor baru ke Taiwan, Brunei, dan negara lain tidak terlalu terdampak Covid-19. Kemudian, mengoptimalkan pemenuhan pasokan batu bara domestik dan penjualan ke pelanggan baru.