TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) atau Bank BUMN siap menggenjot penyaluran kredit setelah penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun dicairkan. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang juga Ketua Himbara, Sunarso mengatakan bank pelat merah saling berbagi peran dalam mengucurkan kredit yang menyasar sejumlah sektor dan segmen prioritas.
“Kami memprioritaskan segmen UMKM, dan akan berbagi tugas untuk sektor-sektornya sesuai spesialisasi kami,” ujarnya di Jakarta, Rabu 1 Juli 2020.
Sektor yang disasar meliputi pertanian dan distribusinya, pangan, kesehatan, pariwisata, transportasi, konstruksi, hingga perumahan. Sunarso berujar pembiayaan ke sektor riil yang ekspansif diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi 2020 secara keseluruhan.
“Untuk pertumbuhan kredit tahun lalu kan tumbuh mencapai 6 persen, tahun ini kami proyeksikan juga masih tetap positif.” Meski menjadikan UMKM sebagai prioritas sasaran, peluang untuk segmen non UMKM mendapatkan pembiayaan tetap terbuka. “Kalau ada yang feasible dan itu memang bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi serta layak, pasti akan jadi target market kami.”
Himbara optimistis permintaan kredit akan mulai meningkat seiring dengan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang perlahan menggerakkan perekonomian. Himbara ditargetkan untuk dapat berekspansi setidaknya tiga kali lipat dari dana yang dititipkan pemerintah, artinya minimal sebesar Rp 90 triliun.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Herry Sidharta tak menampik pada masa awal pandemi hingga pertengahan tahun ini pertumbuhan kredit masih lemah. Pada Mei 2020, pertumbuhan kredit perbankan tercatat hanya tumbuh 3,04 persen atau yang terendah sejak 1998. Hal itu disebabkan oleh perbankan yang mendahulukan restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi nasabah terdampak Covid-19.
“Rantai bisnis terputus karena banyak sektor yang berkaitan.” Di tengah kondisi perekonomian yang belum pulih, bank kata dia harus melakukan upaya ekstra untuk memastikan kualitas kredit tetap prima. “Bukan hanya memberi pinjaman, kami menekankan untuk melakukan pendampingan, membantu mencarikan pasar agar ekosistem yang sehat it uterus berputar,” katanya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso memastikan lembaganya akan mendorong percepatan realisasi program tersebut, dan akan melakukan pengawasan secara intensif kepada empat bank pelat merah.
“Nanti kami minta rincian dana kepada Himbara, dana ini dikemanakan. Secara khusus akan kami monitor,” ujarnya. Wimboh pun mengingatkan Himbara agar memberikan kredit pada sektor-sektor yang tepat, sehingga dampaknya pada perekonomian segera terefleksikan. “Kami lihat sektor riil sudah antusias, tapi korban Covid-19 masih terus bertambah, sehingga tetap harus diwaspadai.”