TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani melemparkan pertanyaan kepada warganet tentang fungsi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam mengawal penanganan Covid-19. Interaksi tersebut dilakukan melalui akun media sosial Instagram-nya, @smindrawati.
"Apa pendapatmu mengenai pentingnya peran APIP dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan pemerintah agar berjalan dengan baik? Silakan share di sini," tulis Sri Mulyani, Selasa, 16 Juni 2020.
Dia mengatakan sinergi antara APIP, pemerintah eksternal, dan aparatur penegak hukum sebelumnya telah dirembuk dalam rapat koordinasi nasional pengawasan intern pemerintah 2020. Berdasarkan persamuhan itu, ia menyebut pengawasan penting dilakukan khususnya dalam penanganan pandemi virus corona dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menurut Sri Mulyani, Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta semua pihak terkait memantau proses penanganan pandemi agar dana Rp 677,2 triliun yang telah dialokasikan untuk percepatan penanganan wabah dan reaktivasi ekonomi tepat sasaran. Khususnya, kata dia, bagi masyarakat dan para pelaku usaha yang sedang mengalami kesulitan.
Sri Mulyani melanjutkan, pengawasan dari aparatur akan berdampak mempengaruhi perekonomian. "Maka tugas berat menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi masih akan terus berlangsung di 2021 sebagaimana tercermin di dalam proses menyusun RAPBN 2021," tuturnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun meminta agar APIP dapat memberikan umpan balik sebagai upaya penyempurnaan pelaksanaan kebijakan dalam pemulihan ekonomi. Musababnya, APIP dapat memberikan keyakinan terhadap kepatutan pemerintah melaksanakan kewajibannya.
"Apakah pemerintah telah melaksanakan tata kelola, manajemen risiko, dan ketaatan terhadap governance-risk-complience/GRC secara baik dan proporsional," ucapnya.
Kementerian Keuangan sebelumnya menyusun RAPBN 2021. Berdasarkan rancangannya, pemerintah masih akan memfokuskan kegiatan pada tahun depan untuk program-program pemulihan ekomomi nasional serta mendorong sistem kesehatan agar lebih siap menghadapi ancaman Covid-19.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA