TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendaftarkan 189.586 tenaga kerja terkena dampak virus corona Covid-19 untuk memperoleh Kartu Prakerja. Seluruh pekerja itu berasal dari 34 provinsi di Indonesia dan sebelumnya telah memiliki pengalaman kerja di sektor pariwisata serta ekonomi kreatif.
"Kami berkoordinasi dengan asosiasi industri dan profesi parekraf serta dinas-dinas di daerah yang menangani pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapatkan data tenaga kerja, baik formal maupun non-formal yang terdampak secara ekonomi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Ahad, 12 April 2020.
Dia menjelaskan, pekerja yang didaftarkan ialah pekerja formal, pekerja yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK), pekerja informal, dan pekerja yang dirumahkan. Ada pula pelaku seni, federasi musikus Indonesia, persatuan karyawan film dan televisi, serta pelaku ekonomi kreatif lainnya.
Ia memastikan data itu disaring berdasarkan nomor induk kependudukannya. Data yang masuk pun diklaim telah melalui data cleansing dan telah dilaporkan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Ke depan, Wishnutama memastikan masih terus membuka kesempatan bagi tenaga kerja terkena dampak virus corona yang ingin mendaftarkan diri. Namun, ia meminta dinas pariwisata di seluruh provinsi turut aktif mengawal program ini.
“Saya mengimbau dinas pariwisata di daerah bisa membantu agar para pelaku parekraf bisa menerima insentif sehingga dapat meringankan beban dan biaya operasional para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, hingga akhir pekan lalu, pendaftar Kartu Prakerja sudah mencapai 1,4 juta orang. Adapun pemerintah menargetkan penerima kartu prakerja gelombang pertama ini sebanyak 5,6 juta orang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya telah mengumumkan pendaftaran program Kartu Prakerja bisa dilakukan melalui situs resmi www.prakerja.go.id. Program Kartu Prakerja merupakan program bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi para pekerja, pencari kerja, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan pekerjaan dan/atau mengalami penurunan daya beli akibat pandemi Covid-19.
“Kartu Prakerja diharapkan mampu meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing angkatan kerja, serta dapat meringankan biaya hidup akibat pandemi Covid-19” katanya.
Syarat peserta program Kartu Prakerja adalah warga negara Indonesia (WNI) berusia di atas 18 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal. Pendaftar mesti mengikuti tes motivasi dan kemampuan dasar selama lebih-kurang 15 menit sebelum memperoleh kartu.
Mulai 11 April hingga pekan keempat November nanti, pemerintah akan membuka kuota 164 ribu peserta per pekan. Pendaftaran dapat dilakukan setiap saat selama 24 jam.
Nantinya, setiap penerima manfaat Kartu Prakerja akan mendapatkan paket manfaat total senilai Rp 3.550.000. Paket ini terdiri atas bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta yang dapat digunakan untuk membeli aneka pelatihan di platform digital yang disediakan mitra. Lalu, untuk insentif akan ditransfer ke rekening bank atau e-wallet LinkAja, OVO, atau GoPay milik peserta.
Setelah itu, pemerintah akan memberikan insentif pasca penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan dengan total Rp 2,4 juta. Kemudian, insentif pasca pengisian survei akan diberikan evaluasi sebesar Rp 50 ribu per survei untuk 3 kali survei dengan total Rp 150 ribu.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA