Tempo.Co, Jakarta - Hari ini, Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Utara, resmi beroperasi menjadi Rumah Sakit (RS) darurat penanganan virus corona atau Covid-19. RS darurat ini nantinya dapat menampung kurang lebih 2.500 pasien virus corona.
“Tentunya akan diklasifikasi, mana yang harus masuk di ruang isolasi dan ruang observasi,” kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 23 Maret 2020.
Saat ini, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia terus bertambah. Kini, ada 514 orang yang terjangkit virus corona, 48 orang meninggal dunia, dan 29 sembuh. Untuk menghadapi lonjakan jumlah pasien ini, sejumlah lokasi tengah disulap untuk menjadi tempat perawatan pasien virus corona. Selain wisma atlet, pemerintah juga telah membangun pusat observasi di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
Lebih lanjut, Agus mengatakan ada beberapa gedung yang sudah di-upgrade menjadi tempat perawatan pasien virus corona. Di antaranya ada empat gedung. Khusus gedung atau Tower 6 dan 7 dilengkapi peralatan seperti laboratorium dan ruang radiologi, ruang isolasi (ICU) maupun non ICU) untuk merawat pasien Corona.
Selain itu, pada saat pelaksanaannya, RS ini, akan dibagi dalam tiga zona. Zona Hijau adalah Tower 1, akan diisi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Hanya orang yang berkepentingan yang dapat memasuki daerah ini. Termasuk di dalamnya dari pihak TNI, Polri, BNPB dan kelompok relawan.
Zone Kuning adalah Tower 3, akan diisi oleh Dokter, Perawat dan Petugas Paramedis lainnya. Zone Merah adalah Tower 6-7, adalah RS Darurat Penanganan Covid-19. Hanya mereka yang menggunakan APD lengkap yang dapat masuk ke zona ini selain pasien.
Kemudian, para tenaga medis terdiri dari tenaga medis TNI, Polri, BUMN termasuk dari rumah sakit swasta dan kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya. Sementara itu, Markas Besar Angkatan Darat Pusat Kesehatan juga telah mengirimkan 155 personel kesehatan angkatan darat ke RS darurat ini.
Sebanyak 155 personel ini dari 11 dokter spesialis, 30 dokter umum, 1 apoteker, 3 asisten apoteker, 5 analis laboratorium, 5 penata rontgen, 50 perawat umum, 50 personil non medis. Mereka akan bertugas selama 1 bulan, sesuai surat nomor B/882/III/2020 tertanda Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat, Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono.
Selain itu, TNI juga memiliki 109 rumah sakit mulai dari tingkat satu, dua, tiga dan empat yang ada di seluruh Indonesia, sudah dan sedang dipersiapkan sebagai ruang isolasi yang mampu menampung 10 sampai 30 pasien virus corona setiap rumah sakit.