TEMPO.CO, Papua - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan saat ini sedang menjalankan pembangunan ulang untuk 193 rumah warga di Wamena, Papua yang rusak akibat kerusuhan massa pada 23 September 2019.
Direktur Rumah Khusus, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Christ Robert Panusunan Marbun mengatakan, 193 rumah tersebut tersebar dibeberapa titik di Wamena. Akan tetapi, pihaknya saat ini telah merampungkan 20 unit rumah.
"(Untuk sisanya) target akhir Mei atau paling telat awal Juli (2020) selesai semua," kata dia di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin 2 Maret 2020.
Dia mengatakan, bahwa proyek pembangunan rumah yang terdampak kerusuhan dikerjakan bersama Direktorat Zeni Angkatan Darat, TNI AD.
Kemudian, untuk ratusan ruko yang juga rusak akibat kejadian tersebut akan dibangun oleh pengusaha lokal.
Christ menuturkan, dalam pembangunan rumah itu dilakukan secara bertahap. Pihaknya telah membuat daftar prioritas rumah yang dibangun, dengan berbagai pertimbangan seperti kepemilikan rumah,
kemudian penghuninya apakah sudah kembali pasca kerusuhan atau belum, dan ketergunaan rumah itu ketika sudah rampung
Sementara itu, Efrem Yarwuan (57 tahun) salah satu rumahnya yang terbakar akibat kerusuhan beberapa waktu lalu, saat ini rumahnya sudah rampung dibangun kembali. Ia menjelaskan, sebelumnya telah mengajukan beberapa syarat kepada Pemerintah Daerah untuk rumahnya diperbaiki.
"Kami ajukan, dari bukti foto-foto sebelumnya (saat kejadian) dan surat kepolisian yang menyatakan rumah terbakar, dan pemerintah bangun ulang lagi," ungkapnya.
Namun hal yang menjadi masukan dari Efrem adalah tidak adanya ruangan dapur pada rumah yang telah terbangun. "Saya harap untuk rancangan berikut yang belum dibangun untuk Pemerintah perhatikan dengan dapur, supaya tidak menyulitkan penghuni," ucapnya.
EKO WAHYUDI