TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan sudah ada protokol untuk mengatasi manakala terjadi penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) di bawah threshold.
"Tenang saja kami sudah punya protokolnya kalau sudah melebihi threshold turunnya. Ada beberapa yang bisa kita lakukan, kita bisa membolehkan buyback," kata Wimboh seusai menghadiri Rapat Terbatas Pengembangan Pusat Data Nasional, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 28 Februari 2020.
Wimboh mengatakan jika penurunan IHSG di bawah threshold maka buyback mungkin dapat dilakukan secara langsung tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham. "Threshold saya lupa, mungkin sampai delapan persen lah," ujar Wimboh.
Sementara itu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penurunan IHSG tidak hanya dialami Indonesia melainkan juga secara global. Oleh karena itu Airlangga mengatakan perlunya dilakukan upaya menunggu dan memantau pergerakannya.
"Jadi kalau efek global terhadap pasar modal, kami wait and watch. Walau kami bisa menyiapkan hal-hal yang tentu bisa menopang, tapi kami bisa menunggu," jelas Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Pada penutupan sesi pertama Jumat ini, IHSG sempat melemah 223,73 poin atau 4,04 persen ke posisi 5.311,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 41,64 poin atau 4,66 persen menjadi 851,12.
Sementara pada Jumat sore, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup melemah masih dipicu kekhawatiran pasar terhadap meluasnya wabah Virus COVID-19.
IHSG ditutup melemah 82,99 poin atau 1,5 persen ke posisi 5.452,7.
ANTARA