TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para menteri dan pimpinan lembaga segera membelanjakan anggaran yang telah dialokasikan untuk pos masing-masing, menimbang kondisi perekonomian global yang tidak bersahabat di tengah merebaknya virus corona.
"Saya ingatkan, sebelum akhir Februari, belanja anggaran segera direalisasikan secepatnya di semua kementerian/lembaga, terutama belanja modal," ujar Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat pada Selasa, 11 Februari 2020.
Selain itu, Jokowi meminta agar dana desa langsung direalisasikan supaya daya beli dan konsumsi tidak terganggu.
Sebelumnya, Presiden mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ikut terpukul karena mewabahnya virus corona. "Ya, apapun perlambatan perekonomian global pasti. Itu semua menyampaikan yang sama. Negara-negara yang terkena imbas itu juga pasti kena. Kita ngomong apa adanya termasuk negara kita Indonesia," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2020.
Namun, kata Jokowi, pemerintah masih perlu menghitung dampak Virus Corona terhadap ekonomi dalam negeri. Jokowi mengaku belum bisa menyampaikan secara spesifik berapa persen pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.
"Berapa persen nanti ada imbas ke pertumbuhan ekonomi kita, itu yang belum bisa dikalkulasi. Ini kan masih dalam proses perjalanan semuanya, jadi menghitungnya negara manapun juga sulit," ujar Jokowi.
Presiden meminta para menterinya mengkalkulasi dengan cermat dampak penyebaran virus corona terhadap perekonomian Indonesia. "Dikalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan ini bagi perekonomian kita, baik dari sektor perdagangan investasi dan pariwisata," kata dia.
Dalam sidang paripurna kali ini, hadir lengkap 34 Menteri Kabinet Indonesia Maju dan para pimpinan lembaga negara seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
DEWI NURITA