TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menyaksikan serah terima investasi dari Uni Emirat Arab pada kunjungannya pertengahan bulan mendatang.
"Nilainya bisa mencapai US$ 20 miliar yang akan ditandatangani selama Presiden di sana," ujar Luhut di Kantor Kementerian Maritim dan Investasi, Jakarta, Senin, 6 Januari 2020. Apabila dikonversi ke rupiah, nilainya akan mencapai Rp 280 triliun dengan nilai tukar Rp 14.000 per dolar AS.
Rencananya, Luhut akan meluncur ke Uni Emirat Arab pada hari Jumat malam, 10 Januari 2020. Sementara Jokowi berangkat Sabtu pagi, 11 Januari 2020. Adapun mereka akan menyaksikan penandatanganan itu pada Senin, 13 Januari 2020.
Luhut mengatakan investasi itu akan masuk di beberapa sektor, misalnya minyak dan gas, petrokimia, serta sedikit di pertanian, hingga pendidikan. Arus modal itu direncanakan mulai masuk pada tahun ini. Ia mengatakan investasi itu gol lantaran kedekatan Presiden Jokowi dengan putra mahkota UEA.
Sejak tahun lalu, Luhut memastikan Uni Emirat Arab sepakat menggelontorkan dana segar untuk Indonesia. UEA akan menanamkan modalnya untuk membangun sejumlah properti dan membantu Indonesia mengelola lahan pertanian.
“Ini merupakan respons dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dua bulan lalu. Hubungan kedua negara saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Presiden juga mempunyai hubungan yang sangat baik dengan Putra Mahkota,” ujar Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Oktober 2019.
Di bidang properti, Luhut mengatakan UEA akan membangun Grand Mosque Abu Dhabi yang nantinya bakal menjadi Islamic Center di Solo, Jawa Tengah. Pembangunan itu dilakukan di atas lahan seluas 2,5 hektare milik Pertamina. Luhut mengatakan desain masjid tersebut akan kelar dalam tiga bulan sejak kerja sama diteken. Adapun Pertamina saat ini tengah melakukan proses relokasi bangunan SPBU yang semula berdiri di lahan tersebut.