TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) masih akan melakukan pemadaman listrik sementara di wilayah Jakarta dan sekitarnya menyusul banjir yang terjadi di beberapa titik.
Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan pihaknya telah mengimbau petugas-petugas di kantor cabang atau unit untuk melakukan peninjauan dan pemantauan secara intensif.
“Daripada nanti ada korban jiwa, kami imbau kepada unit-unit, bila dipandang perlu, melakukan pemutusan aliran listrik sementara waktu,” ujar Dwi saat dihubungi Tempo pada Rabu, 1 Januari 2020.
Dwi menjelaskan, pemadaman listrik tidak dilakukan secara merata di Ibu Kota. Namun, hanya di kantong-kantong wilayah yang terdampak genangan.
Adapun kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi adanya kejadian-kejadian yang membahayakan jiwa masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya. Ia memastikan pemutusan aliran setrum sementara bukan dilakukan untuk menyelamatkan alat, melainkan masyarakat.
Menurut Dwi, aliran listrik akan kembali menyala setelah banjir menyurut. Oleh karena itu, ia menyatakan pemulihan akan dilakukan dalam waktu yang belum dapat ditentukan.
“Kami akan hidupkan, tapi lihat kondisinya dulu. Apakah cuma 1 jam, 2 jam, atau cuma setengah jam. Kami belum bisa menentukan,” ucapnya, mengimbuhkan. Dwi memastikan pemutusan dan penghidupan kembali aliran listrik ini dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Selain di Jakarta, Dwi mengatakan PLN tengah mempertimbangkan untuk memutus sementara aliran listrik di daerah lain yang terdampak banjir. “Kami akan lihat dulu kondisinya,” ucapnya.
Sejak Senin petang, 31 Desember 2019, banjir melanda sejumlah kota. Beberapa permukiman, seperti di Jakarta, tergenang air dengan ketinggian beragam.
Sejumlah ruas jalan tol juga terdampak limpasan air. Misalnya, Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali yang terimbas genangan setinggi 15-20 sentimeter. Banjir terjadi karena curah hujan tinggi mengakibatkan air meluap.