INFO BISNIS — Relevansi menjadi kunci penting keberlangsungan bisnis e-commerce di 2020. Selain itu, inovasi harus dilakukan terus agar tampil terdepan dan menggaet semakin banyak pembeli.
Relevansi berarti keterkaitan antara e-commerce sebagai penyedia jasa dengan pengguna atau pelanggan yang melakukan transaksi belanja. "Jadi kita bisa membuat pelanggan semakin dekat dan terkait dengan kita," ujar Country Brand Manager Shopee, Rezki Yanuar, saat ditemui usai acara Ngobrol Tempo bertajuk "Juara E-Commerce 2019" di Jakarta, 18 Desember 2019.
Baca Juga:
Rezki memberi contoh kehadiran fitur Shopee Live sangat digemari mitra dan pembeli. Fitur ini memungkinkan penjual menampilkan dan menjelaskan barang dagangannya lebih detail sementara calon pembeli dapat melihatnya langsung. "Bahkan ada penjual kami yang membangun studio khusus di tokonya untuk Shopee Live," katanya.
Dengan inovasi, Rezki tetap optimistis perkembangan e-commerce bergairah walau pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi hanya 5 persen. "Saya lihat e-commerce masih tumbuh sangat besar, user sekarang masih belum mencapai tingkat maksimal yang dicapai perusahaan digital," ujarnya.
Ada tiga hal yang membuat Rezki yakin dunia e-commerce tetap bergairah. Pertama, kategori usia milenial terus bertambah. Segmen ini akan terus bertumbuh menjadi pasar baru. Kedua, pengguna aplikasi belanja di Pulau Jawa masih yang terbanyak (70 persen).
Baca Juga:
Shopee yang hadir di 515 kota, membuka peluang kemudahan jual beli online. Begitu juga bertambahnya mitra memudahkan pembeli mendapatkan barang yang dekat kediamannya. "Ketiga akses,yang semakin mudah termasuk infrastruktur didukung pemerintah. Tahun depan banyak peluang berkembang," tutur Rezki.
Ada pun Blibli kini memiliki in-store yang membuat calon pembeli mudah mendapatkan barang impiannya. Dengan fitur ini, pembeli datang langsung ke toko yang bekerja sama dan memilih langsung, bahkan tersedia kemudahan kredit 0 persen.
"Untuk tahun depan kami sedang men-develop fitur semacam yang dipakai e-commerce luar negeri. Di luar sana, orang bisa memesan barang lalu saat pulang kantor di sore hari tinggal ambil di jaringan Walmart," ujar VP Business Development Blibli, William Hadibowo. Fitur ini sudah mulai dikembangkan Blibli melalui kerja sama dengan Alfamart.
Inovasi yang terjadi di dunia e-commerce saat ini, juga termasuk penggunaan e-money dan e-wallet. Menurut Head of Research and Data Analysis Pusat Data dan Analisa Tempo, Ai Mulyani, dari hasil survei terlihat bahwa kecenderungan sistem pembayaran dalam perilaku belanja online akan bergeser tahun depan.
Dompet digital atau e-wallet semakin mendapat kepercayaan di kalangan masyarakat sehingga menjadi pilihan 82 persen responden. Sementara internet banking/mobile banking yang sebelumnya paling banyak digunakan, akan berkurang menjadi 52 persen saja.
Cukup menarik, terjadi peningkatan pembeli yang memilih sistem COD, yakni sebesar 33 persen. Sedangkan transfer manual via ATM berada di angka 41 persen, dan kredit online berkurang menjadi 8 persen.
Sistem pembayaran memakai dompet digital tersebut berlaku bagi semua jenis kelamin. Pada perempuan mencapai 82 persen, sedangkan laki-laki 79 persen. Sementara pada tingkat umur, bagi usia di atas 45 tahun sebanyak 72 persen, 31-45 tahun menembus 84 persen, dan 15-30 tahun sebesar 83 persen, semua memilih e-wallet. (*)