Di penghujung 2015, Luhut dan Darmo sama-sama terseret kasus Papa Minta Saham yang melibatkan politikus Partai Golkar Setya Novanto. Walhasil, Darmo pun sempat diperiksa karena nama dia muncul dalam rekaman kasus tersebut. Rekaman ini heboh karena Setya Novanto mencatut nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Saat kasus ini terjadi, Luhut sampai dipanggil oleh Majelis Kehormatan Dewan DPR RI. Di sana, Luhut beberapa kali membela Darmo yang ikut terseret. “Darmo seorang profesional, anak buah saya, saya enggak pernah ragukan dia,” kata Luhut pada Sidang MKD, Desember 2015.
Selain di KSP, Darmawan juga masih menjabat sebagai anggota aktif PDIP. Sebelum Darmo, politikus PDIP lain telah lebih dulu masuk ke BUMN sektor energi, yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Luhut menyatakan tidak mempersoalkan orang partai seperti Darmo dan Ahok masuk ke PLN dan Pertama, dua BUMN vital di Indonesia. “Kita itu jangan terlalu sendi, kalau qualified, ya biarin aja” kata dia.