Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan program biofuel sudah terbukti mampu mengurangi impor solar. Saat menerapkan B20, impor solar berkurang 25 persen. "Kalau berkelanjutan, program ini bisa mengurangi sampai 35 persen impor solar," kata dia.
Luhut menuturkan program B20 dapat menghemat devisa hingga US$ 1,89 miliar pada 2018. Dia memperkirakan devisa bisa dihemat hingga US$ 3,12 miliar tahun ini dan meningkat menjadi US$ 4,83 miliar pada 2020.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto, menyatakan dukungan pemerintah sangat dibutuhkan untuk pengembangan biofuel lantaran penerapannya membutuhkan teknologi baru. Perusahaan harus menganggarkan dana investasi yang cukup besar, terutama saat pemerintah cenderung mempercepat target pelaksanaan program. "Perlu ada monitoring system sehingga ada perbedaan bentuk dukungan yang diberikan pemerintah, bisa berdasarkan kondisi saat ini dari teknologi yang dimiliki," katanya.
General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Yohanes Pratama, menyatakan kebijakan pemerintah untuk memberikan keringanan pajak pada kendaraan bermesin biofuel sangat tepat. "Insentif yang dibutuhkan untuk mendukung program ini mungkin lebih kepada pajak kendaraan agar meringankan customer," ujar dia.