Hal senada sebelumnya disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Ia malah cukup bangga pada angka itu. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang masih berada di kisaran 5 persen menunjukkan ketahanan Indonesia di tengah kondisi global yang tak menentu.
Suahasil mengatakan, perlambatan ekonomi yang terjadi mempengaruhi semua negara, tanpa terkecuali Indonesia. Hal tersebut terbukti dari penurunan angka pertumbuhan ekonomi pada triwulan III/2019 di posisi 5,02 persen.
Karena itu, meski mengalami penurunan, Suahasil menilai angka pertumbuhan yang ditorehkan Indonesia pada triwulan III/2019 terbilang cukup baik. Catatan ini menunjukkan resiliensi Indonesia di tengah ketidakpastian global. "Ini adalah fondasi yang bagus untuk Indonesia terus meningkatkan pertumbuhan ekonominya di masa depan," kata dia.
Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bertahan di angka 5 persen, kata Suahasil, terbilang masih cukup baik. Ia mencontohkan pertumbuhan ekonomi Cina yang merosot dari kisaran 10 persen menjadi 6 persen atau Singapura yang mencatatkan pertumbuhan 0,1 persen.
Ia melanjutkan, kekuatan ekonomi domestik Indonesia merupakan salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan. Indonesia masih mengandalkan kegiatan konsumsi, investasi, dan belanja negara sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
Suahasil melanjutkan, negara akan tetap mengeluarkan kebijakan fiskal yang bersifat countercyclical. Hal ini dilakukan agar ke depannya momentum pertumbuhan ekonomi negara dapat terus berjalan.
ANTARA | BISNIS