TEMPO.CO, Tangerang - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan peningkatan ekspor non migas sampai akhir tahun 2019 yaitu US$ 175,8 miliar atau Rp 2.491 triliun (dengan acuan kurs Rp 14.173). Di tengah perlambatan ekonomi global, target tersebut tumbuh satu digit jika dibandingkan nilai ekspor tahun 2018 yakni Rp 162,8 miliar atau Rp 2.307 triliun.
"Kami menarget ekspor non migas tumbuh 8 persen, meningkat dari US$ 162,8 miliar di tahun 2018, menjadi US$ 175,8 miliar di tahun ini," kata dia saat pembukaan Trade Expo Indonesia 2019 di ICE BSD, Tangerang, Rabu 16 Oktober 2019.
Guna meningkatkan nilai ekspor non-migas, pemerintah akan berfokus mengembangkan enam sektor yakni, produk kayu, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia dasar. "Berbagai upaya kami lakukan untuk meningkatkan ekspor," tambahnya.
Dia mengatakan, pemerintah pun memperbanyak perjanjian perdagangan dengan berbagai negara. Agar barang ekspor Indonesia bisa lebih mudah masuk dan mendapatkan benefit sehingga menjadi lebih kompetitif.
"Selama tahun 2016 sampai 2019 kami telah menyelesaikan perjanjian perdagangan bilateral dengan Korea, Italia, EFTA, dan Chili dan regional Hongkong dan Jepang," kata dia.
Ia mengklaim, selama tiga tahun terakhir, pemerintah telah menyelesaikan 15 perjanjian perdagangan dengan berbagai negara untuk memperluas ekspor, terutama ekspor non-migas. Kemudian ia menargetkan, untuk sampai akhir tahun depan akan bertambah 12 perjanjian perdagangan.
"Dalam kurun waktu tiga tahun ini secara keseluruhan kami telah menyelesaikan 15 perjanjian perdagangan dan review, dan kami targetkan 12 perjanjian perdagangan dapat selesai di tahun depan termasuk ARCEP, EU (European Union/Uni Eropa), serta negara-negara non-tradisional seperti Bangladesh, Eurasia, dan negara-negara Afrika," tutur Enggar.
Dia mengatakan, lembaganya selalu melakukan promosi ke luar negeri demi membuka pasar ekspor baru, dan merealisasikan dengan segera.
Melaui ajang yang digagas oleh Kementerian Perdagangan, Trade Expo Indonesia 2019, Enggar menargetkan sampai 35 ribu transaksi ekspor, impor dan investasi. Sehingga dapat bisa meningkat sampai 15 persen dari tahun sebelumnya.