TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik pejabat Eselon I Kementerian Keuangan, yaitu Suminto sebagai Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional. Selain itu, ia melantik Kabul Wijayanto sebagai Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana serta Sunari sebagai Direktur Penghimpunan Dana di Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.
Dalam upacara pelantikan itu, Sri Mulyani mengingatkan bahwa situasi global mengalami tekanan signifikan, kendati kondisi domestik masih terjaga. Karena itu ia meminta pejabatnya tidak bekerja biasa saja. "Saya berharap Saudara Suminto untuk tidak menerima tugas ini sebagai suatu penugasan business as usual," ujar dia di Aula Mezzanine Kementerian Keuangan, Kamis, 3 Oktober 2019.
Ia pun mengingatkan bahwa di level internasional, Indonesia juga telah dipandang sebagai negara yang berpengaruh. Sehingga ia berharap Indonesia bisa meningkatkan perannya di kancah internasional, salah satunya di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Di organisasi tersebut, saat ini Indonesia diminta sebagai observer. Oleh sebab itu dia ingin peran itu meningkat. "Itu perlu untuk terus ditingkatkan karena selama ini mungkin kita hanya sekedar sebagai anggota,” kata dia. “Saya berharap suara dan posisi Indonesia di dalam menyuarakan berbagai pemikiran untuk menciptakan tata ekonomi dunia yang adil dan berkelanjutan, harus bisa terus ditingkatkan,” ungkap Menkeu.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga menekankan peran penting BPDP Kelapa Sawit untuk terus mendorong industri kelapa sawit di Indonesia semakin memiliki reputasi baik. Karena itu, para direktur di BPDP tersebut harus dapat bekerja dan menciptakan strategi perencanaan pengelolaan dana kelapa sawit agar lebih berdampak positif bagi kalangan yang lebih luas.
“Bagaimana membuat industri kelapa sawit di Indonesia dan perkebunan kelapa sawit mampu membangun reputasi yang makin baik di dunia internasional mampu dilihat sebagai suatu aktivitas ekonomi yang memberikan dampak positif bagi sosial ekonomi,” ujar Sri Mulyani.
CAESAR AKBAR