Kisruh Sriwijaya - Garuda dimulai saat perusahaan merombak jajaran direksi. Beberapa waktu lalu, tiga perwakilan dari Garuda Indonesia yang ditempatkan di Sriwijaya Air didepak. Ketiganya adalah Direktur Utama Joseph Andriaan Saul, Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Komersial Joseph K. Tendean.
Pritanto mengatakan saat ini pucuk pimpinan dikuasai oleh orang-orang pilihan komisaris Sriwijaya Air. Padahal, sebelumnya, penempatan karyawan-karyawan Garuda Indonesia di Sriwijaya Air dilakukan karena kedua perusahaan terlipat kerja sama manajemen.
Kerja sama kedua maskapai itu diteken sejak November 2018 lalu lantaran Sriwijaya memiliki utang terhadap Garuda Indonesia. Pritanto mengatakan saat ini utang itu belum diberesi oleh perusahaannya. I
Kini, tutur Pritanto, sejumlah karyawan Sriwijaya Air resah. Mereka menuntut manajemen segera menyelesaikan kasusnya dengan Garuda Indonesia.
Catatan Redaksi:
Artikel ini telah melalui penyuntingan pada Kamis, 26 September 2019 pukul 17.00 WIB, setelah narasumber meralat keterangannya tentang larangan masuk kantor.