Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duniatex Group Terbelit Utang, API Jelaskan Dampaknya ke Industri

image-gnews
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat saat ditemui di Kantor Pusat API, Graha Surveyor Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis, 19 September 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat saat ditemui di Kantor Pusat API, Graha Surveyor Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis, 19 September 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat angkat bicara soal Duniatex Group yang kini tengah terbelit utang. Ia menyebutkan Duniatex Group saat ini menguasai tak kurang dari 20 persen pangsa pasar tekstil di Tanah Air.

"Jadi ini bukan satu dari satu juta nyamuk. Ini gajah,” kata Ade saat ditemui di Kantor Pusat API, Graha Surveyor Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis, 19 September 2019.

Ade menduga kesulitan yang dialami Duniatex Group disebabkan oleh Sumber Daya Manusia yang tidak kompeten sehingga efisiensi perusahaan tak sampai 65 persen. Dengan angka ini, sebuah industri cepat lambat akan batuk-batuk atau bermasalah. 

Meski begitu, karena telah menguasai 20 persen pasar, maka Duniatex dinilai berpeluang melakukan apa saja demi mendapatkan cash flow yang lebih baik. “Dia bisa banjiri pasar dengan barang yang lebih murah dari Cina. Ini bisa merugikan 80 persen lainnya, unfair” kata Ade.

Dengan pangsa pasar 20 persen itu juga, Ade mewanti-wanti otoritas terkait soal potensi bahwa jika utang Duniatex direstrukturisasi. Sebab, selisih perbedaan suku bunga perbankan nantinya dengan Duniatex akan membuat industri tekstil yang saat ini sehat bisa menjadi sakit. Industri tekstil yang masih sehat terpaksa harus bersaing dengan Duniatex yang bisa saja mengeluarkan barang dengan harga lebih murah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Persoalan inilah yang juga disampaikan Ade dan anggota API saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada empat hari lalu, Senin, 16 September 2019. Saat itu, kata Ade, Jokowi mengatakan persoalan ini di luar jangkauannya, karena menjadi kewenangan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Namun kami sampaikan, kalau kami butuh fair treatment dalam industri ini,” kata Ade.

Sebelumnya, Duniatex Group, lewat anak usahanya, Delta Dunia Sandang Tekstil, gagal membayar bunga dan pokok surat utang global dengan total nilai US$ 11 juta. Walhasil, sejumlah bank diketahui tengah merestrukturisasi utang Duniatex Group. Restrukturisasi ini rencananya melibatkan lebih dari 20 perbankan nasional.

Di sisi lain, dampak dari masalah yang melanda raksasa tekstil tersebut juga sudah dirasakan oleh pengusaha tekstil lainnya. Saat ini, kata Ade, perbankan ikut berhati-hati menyalurkan kredit kepada industri tekstil. “Ada yang mau cair kreditnya jadi delay, dievaluasi ulang, ada alert dari perbankan,” kata dia.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

6 hari lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.


Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

9 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.


Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

10 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.


Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

13 hari lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.


Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

20 hari lalu

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.