Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyaluran Beras BPNT Tak Capai Target, Gudang Bulog Penuh Lagi

Reporter

Editor

Rahma Tri

image-gnews
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) didampingi Menteri Perdagangan Enggar Lukito (kanan), Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (buwas) (ketiga kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melakukan peninjauan gudang beras milik Perum Bulog di divre DKI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 10 Januari 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) didampingi Menteri Perdagangan Enggar Lukito (kanan), Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (buwas) (ketiga kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melakukan peninjauan gudang beras milik Perum Bulog di divre DKI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 10 Januari 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Target penyaluran beras untuk bantuan pangan nontunai (BPNT) tahun ini oleh Perum Bulog (Persero) diyakini tidak akan tercapai. Pasalnya, Bulog masih menemui banyak kendala di lapangan dalam melakukan penyaluran beras untuk BPNT. 

Direktur Operasional Bulog Tri Wahyudi Saleh menjelaskan, perseroan awalnya menargetkan dapat menyuplai beras sebanyak 700.000 ton sepanjang September—Desember 2019. Namun, target tersebut tidak akan tercapai dan penyaluran diperkirakan hanya akan mencapai 300.000 ton.

“Kami memang sudah difasilitasi oleh Kementerian Sosial untuk mengadakan rapat koordinasi di daerah-daerah mengenai kehadiran kami sebagai penyalur beras untuk BPNT. Namun rupanya masih ada beberapa pihak yang belum mau bekerja sama dengan kami. Ini kendala bagi kami di lapangan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa 10 September 2019.

Menurut Tri, saat ini masih banyak penyuplai beras untuk e-warong dari swasta yang belum mau bekerja sama dengan Bulog. Pasalnya, dalam pedoman umum pelaksanaan BPNT yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), tidak disebutkan adanya keharusan melakukan kerja sama dengan Bulog dalam penyediaan beras di e-warong.

Dia khawatir, kondisi itu akan menciptakan kembali ketidakpastian penyaluran beras milik Bulog. Pasalnya, stok cadangan beras pemerintah (CBP) milik Bulog saat ini telah mencapai 2,5 juta ton.

Tanpa adanya kepastian volume penyaluran beras untuk BPNT, penumpukan beras di gudang Bulog akan kembali terjadi. Alhasil, perusahaan pelat merah tersebut harus menanggung kerugian akibat tidak membengkaknya biaya penyimpanan beras dengan volume besar.

Untuk itu, Bulog tengah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan Kemenko PMK untuk melakukan peninjauan ulang dan revisi terhadap pedoman umum pelaksanaan BPNT. Hal itu menurutnya, dapat menjadi kunci bagi Bulog untuk mempermudah pelaksanaan penyaluran beras untuk program BPNT.

“Perlu kita pertanyakan juga, kenapa di rapat koordinasi kami dengan Kemensos dan Kemenko PMK, sudah disepakati kehadiran Bulog sebagai penyalur beras untuk BPNT, tetapi di lapangan tidak dapat diaplikasikan secara penuh,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara terpisah,  Direktur Jenderal Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi ZA Dulung mengatakan, saat ini Kemensos tengah melakukan pembahasan mengenai revisi pedoman umum pelaksanaan BPNT. Langkat tersebut dilakukan demi mengakomodasi kehadiran Bulog sebagai penyuplai beras untuk BPNT, sesuai instruksi Presiden Jokowi.

“Kami sedang melakukan pembahasan dan peninjauan mengenai pedoman umum pelaksanaan BPNT. Kami akan mencari jalan tengah supaya semua pihak terfasilitasi, baik supllier swasta yang sudah ada saat ini maupun Bulog,” jelasnya.

Pengamat pangan dari Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Husein Sawit mengatakan, sulit bagi Bulog untuk bekerja sama dengan pemasok beras swasta untuk BPNT. Pasalnya, margin keuntungan penjualan beras cukup tipis.

“Akibatnya, para pemasok beras swasta pun akan mati-matian menjaga pangsa pasarnya di BPNT ini. Mereka tidak mau margin keuntungan yang mereka nikmati sebagai pemasok BPNT harus dibagi dengan Bulog. Tentu ini menjadi kendala tersendiri bagi Bulog,” ujarnya.

Untuk itu, dia menilai perlu adanya ketegasan dari pemerintah untuk memposisikan Bulog sebagai pemasok tunggal beras BPNT. Tanpa adanya kepastian sebagai pemasok tunggal, kendala yang dialami Bulog saat ini akan terus terjadi.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

21 jam lalu

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.


Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.


Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

1 hari lalu

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo
Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.


Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.


Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

10 hari lalu

Harga Gabah Terjun Bebas
Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.


Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

11 hari lalu

Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

12 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia