TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir mengatakan saat ini Indonesia sudah memiliki 1.307 startup dalam kurun waktu 4 tahun. Dia mengklaim ribuan startup tersebut dibina dalam program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) oleh Kemenristekdikti.
"Ternyata setelah saya kaji betul dengan anggaran yang ada, alhamdullilah kita di 2019 kita punya total 1.307 startup. Itu luar biasa kita ternyata. Saya nggak menduga. Target saya hanya 300. Saya sebagai menteri melihat tidak mungkin kita akan besar," ujarnya saat ditemui di Plaza Senayan, Selasa 10 September 2019.
Ia mengatakan tidak semua startup ini menjadi perusahaan besar. Sekitar 749 startup perusahaan pemula berbasis teknologi yang sudah menjadi industri. Sisanya, 558 masih menjadi binaan menjadi calon perusahaan industri.
Survey yang dihimpun dari 404 tenant sepanjang 4 tahun terakhir juga menyebut ada 13 tenant dewasa dengan omset lebih dari Rp1 miliar per tahun, 17 tenant berkembang dengan laba Rp500 juta hingga Rp1 miliar per tahun dan 79 tenant dengan omset Rp100 hingga Rp500 juta per tahun.
"Jujur saya tidak tutup-tutupi semua startup mesti jadi industri. Ada yang gagal artinya mereka belum sampai dewasa sudah mati duluan penyebabnya apa mereka mati? Ada kalanya yang paling besar dia tidak fokus. Mumpung ada pendanaan dari Kemenristekdikti dia masuk, atau manajemennya kurang baik," kata Mohammad Nasir.
Sebaran startup masih terpusat di Pulau Jawa. Di antaranya 56 startup tersebar di Jawa Barat, 39 startup, 35 startup Jawa Tengah dan 34 startup di Jawa Timur dan 15 startup di DKI Jakarta.
Mayoritas
startup fokus di bidang teknologi informasi di peringkat pertama, diikuti pangan, kesehatan-obat dan energi. "Ini adalah contoh produk startup unggulan Biskuit Clarias ini urusan stunting penting sekali. Yang cukup menarik Kapal Pelat Datar yang diproduksi juragan kapal yang ternyata kapalnya dapat mengarungi laut dalam yaitu Laut Aru," kata dia. "Satu-satunya kapal buatan Indonesia yang berani mengarungi hanya satu Kapal Pelat Datar."