TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Mozambik, salah satu negara di Afrika bagian Selatan telah meneken kesepakatan soal penurunan tarif ekspor atau Preferensial Trade Agrement atau PTA pada Selasa 27 Agustus 2019. Setelah perjanjian disepakati, pemerintah Mozambik menjanjikan kemudahan bagi investor Indonesia masuk dan mengembangkan produknya. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai bertemu dengan Perdana Menteri Mozambik Carlos Agostinho do Rosario di kantor PM, Rabu 28 Agustus 2019.
"Beliau (Perdana Menteri) akan memberikan prioritas baik dari sisi trade (perdagangan) dan investasi," ujar Enggar.
Politikus Partai Nasdem ini mengungkapkan ada beberapa opportunity yang diberikan agar Indonesia berperanan. "Ada daerah atau kawasan industri yang kini tidak berjalan akan ditetapkan sebagai free trade zone dengan sejumlah kemudahan investasi seperti investasi pajak, insentif lokal dan kemudahan lainnya," ujar Enggar.
Hal tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan melibatkan Kementerian Perdagangan Mozambik dan Kedutaan Besar Indonesia di negara yang berbatasan langsung dengan Afrika Selatan untuk meninjau langsung lokasi yang ditawarkan tersebut. "Beliau menyampaikan akan memberikan arahan ke kementerian perdagangan Mozambik dan berharap proses ratifikasi kesepakatan bisa segera tuntas," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, menurut Enggartiasto, PM Mozambik berkeinginan Indonesia bisa menggarap dan menghidupkan kembali sektor tekstil yang kini telah kolaps. Mozambik memiliki bahan mentah kapas yang bisa kembangkan baik menjadi benang maupun industri garmen. "Nantinya bisa menyuplai kebutuhan lokal Mozambik dan negara di Benua Afrika lainnya," ujarnya.
Tak hanya itu, ada beberapa industri yang ditawarkan untuk digarap pengusaha Indonesia. Mantan Anggota Komisi Luar Negeri DPR ini mengatakan segera menindaklanjuti dengan membawa sejumlah pengusaha Indonesia untuk segera bisa merealisasikan kerjasama yang lebih konkret.