TEMPO.CO, Jakarta - Merespons tren pembayaran digital yang saat ini disukai masyarakat, AirAsia Indonesia pun berencana meluncurkan platform BigPay di Indonesia. Platform BigPay sebelumnya telah lebih dahulu diluncurkan AirAsia di Malaysia pada Maret 2018.
Baca: AirAsia Tambah Lima Rute Baru, Bali-Lombok Dibanderol Rp 243 Ribu
"BigPay bukan hanya metode pembayaran menarik tapi juga untuk remitansi. Dengan adanya jaringan BigPay tidak perlu membayar menggunakan transfer bank, misal untuk membeli tiket," kata Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk. Dendy Kurniawan di Hotel GranDhika, Jakarta Selatan, Senin 24 Juni 2019.
Dendy mengatakan, perusahaan menargetkan peluncuran BigPay di Indonesia bisa dilakukan pada tahun ini. Kendati demikian, perusahaan saat ini masih mempersiapkan dari sisi perizinan di Otoritas Jasa Keuangan maupun Bank Indonesia.
Menurut Dendy, nantinya AirAsia bakal mendirikan perusahaan baru yang khusus mengelola BigPay. Sedangkan AirAsia Indonesia tetap akan fokus mengelola bisnis dari sektor penerbangan atau airline. Dia menambahkan, meski perusahaan yang berbeda nantinya keduanya akan saling menyokong.
Dendy juga menuturkan, dengan menggunakan BigPay, AirAsia diperkirakan bisa menambah sumber pendapatan. Selain itu, degan metode pembayaran digital juga bisa mempermudah dan mempercepat layanan pembelian tiket AirAsia kepada konsumen.
"BigPay juga bakal memberikan layanan produk-produk pembiayaan, sejalan dengan upaya AirAsia menambah sumber pendapatan. Ini juga memberi keuntungan bagi konsumen kami," kata Dendy.
Baca juga: AirAsia Tambah 5 Pesawat Airbus A320-200 Hingga Akhir Tahun
Lebih lanjut, kata Dendy, BigPay juga direncakan bisa ikut memberikan layanan pembayaran one stop services. Mulai dari pembelian tiket hotel, transportasi hingga pembayaran makanan di restoran seperti di area bandara.
"Yang menarik lain dari BigPay adalah foreign exchange. Kami juga memliki sekumpulan mata uang asing yang kami kelola dari penumpang maskapai AirAsia," kata Dendy.
DIAS PRASONGKO