TEMPO.CO, Bandung — Kontraktor proyek tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawu) mulai membangun akses pintu tol Seksi 2 Rancakalong-Sumedang untuk persiapan arus mudik Lebaran 2019. “Sekarang sedang disiapkan akses menuju dan keluar tol,” kata Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, di Bandung Kamis 11 April 2019.
Baca juga: Diskon Tarif Tol Trans Jawa Diperpanjang Sampai Lebaran
Iwa mengatakan, diperkirakan baru Seksi 2 jalan tol Cisumdawu yang bisa dipergunakan untuk menghadapi arus mudik Lebaran kali ini. Pintu tol yang mulai dibangun tersebut untuk akses masuk dariRancakalong dan Sumedang.
Adapun ruas tol yang bisa dipergunakan untuk arus mudik juga kemungkinan baru 5,5 kilometer dari 17,35 kilometer Seksi 2 Rancakalong Sumedang. “Hasil rapat terakhir yang dimungkinkan 5,5 kilometer,” kata Iwa.
Iwa mengatakan, ruas jalan tol Seksi 2 yang dipergunakan tersebut termasuk bagian terowongan sepanjang 471 meter. Namun dari dua terowongan yang dibangun, baru satu tunnel yang siap dipergunakan. Satu terowongan lagi masih belum beres pembangunan utilitasnya seperti rambu dan lampu.
Dengan hanya satu terowongan yang dipergunakan, jalan tol Seksi 2 Cisumdawu itu baru bisa dipergunakan satu arah saat arus mudik. “Sekarang sedang disiapkan akses ke Rancakalong. Keluar dari tol tersebut masuk ke jalan provinsi. Kemungkinan masih satu arah karena yang bisa digunakan satu tunnel,” kata Iwa.
Iwa mengatakan, teknis penggunaan jalan tol Cisumdawu Seksi 2 itu akan diatur Dinas Perhubungan Jawa Barat. “Paling tidak bisa mengurangi kemacetan. Dari sana (Sumedang) bisa satu arah (lewat jalan lama Cadas Pangeran), dari sini (Bandung) bisa satu arah,” kata dia.
Jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu untuk Seksi 2 Rancakalong-Sumedang bisa dipergunakan mengantisipasi arus mudik Lebaran sebagai alternatif jalan lama Bandung-Sumedang via Cadas Pangeran. Terhitung Maret 2019, Seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 kilometer pembebasan lahan sudah 92 persen serta konstruksi fisik sudah 81,71 persen. Di rute tersebut terdapat terowongan sepanjang 471 meter yang sudah rampung pengerjaannya.
Adapun Seksi 1 Jatinangor-Rancakalong sepanjang 11,45 pengadaan lahannya sudah 65,86 persen. Konstruksinya baru menembus 14,26 persen.
Jalan tol Cisumdawu dibagi dalam 6 seksi. Seksi 1 dan 2 sepanjang 28,8 kilometer digarap pemerintah. Sementara selebihnya Seksi 3-6 sepanjang 33,215 kilometer digarap oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Seksi 3 trase Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,5 kilometer pembebasan lahannya sudah 99,74 persen dan konstruksinya sudah hampir 60 persen. Seksi 4 Cimalaka-Legok, pengadaan lahan baru 8,36 persen, lalu Seksi 6 trase Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 6,065kilometer pembebasan lahan baru 16,17 persen. Lalu Seksi 5 trase Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 kilometer belum dimulai pembebasan lahan.
Baca: Gelar Mudik Gratis 2019, Kemenhub Siapkan Dana Rp 34,5 Miliar
Anggaran untuk membangun Jalan Tol Cisumdawu keseluruhan menembus hampir Rp 10,48 triliun. Perinciannya, untuk biaya konstruksi Rp 5,58 triliun, dan biaya pembebasan lahan Rp 4,8 triliun. Pembangunan jalan tol Seksi 1 dan 2 dibiayai pemerintah, sementara selebihnya oleh BUJT.
Direktur PT Jasa Sarana, Dyah SH Wahjusari, anggota konsorsium PT CKJT, membenarkan, Jalan Tol Cisumdawu Seksi 3 yang digarap BUJT konstruksi sudah 60 persen. “Seksi 3 bisa dikejar (untuk Lebaran), tapi mungkin belum operasional, belum operasi penuh 100 persen, tapi fungsional bisa, sampai lapis beton,” kata dia, Senin, 25 Maret 2019.
AHMAD FIKRI